Friday, January 13, 2012

Anakku Sahabatku

image
Info Buku
Judul: Anakku Sahabatku
Pengarang : Ifa Avianty
Penerbit: Gema Insani
Tebal: 242 halaman


Seru! Ini kesan saya setelah membaca buku ini. Idenya Mbak Ifa untuk menulis buku tentang usaha beliau membangun persahabatan dengan anak beliau merupakan ide yang bagus menurut saya. Buku ini merupakan catatan hati Mbak Ifa terhadap putranya Akna. Tulisan dalam buku ini diangkat dari interaksi beliau sehari-hari dengan anaknya. Kelebihan buku ini, tulisannya ringan dan mudah dicerna tapi disaat yang sama juga sarat makna. Selain itu, seingat saya ga ada tulisan2 yang salah ketik, jadi enjoy aja bacanya.  Ga rugi untuk dijadikan referensi bacaan, hitung2 untuk bekal ilmu.

Buku ini terdiri dari tiga bagian. Yang pertama, About Love yang pada intinya mbak Ifa ingin menyampaikan bahwa mengekspresikan cinta kepada anak itu penting. Let you children know that you (as their parents) do love them very much. Yang kedua, You Are. Disini pembahasannya terkait dengan beliau sebagai ibu dan juga sebagai anak. Mbak Ifa, sebagai Ibu mendeskripsikan anaknya, sifat2nya, cita2 sang anak. Dan sebagai seorang anak, beliau juga belajar dari Ibunya yang serba bisa. Dan yang ketiga, Learning From Life, yaitu proses pembelajaran dalam kehidupan. Belajar dari lingkungan sekitar, dari yang kita lihat, kita dengar, dari yang kita rasakan, dari setiap tempat yang kita kunjungi, dari setiap orang yang kita temui..
Dibuku ini pembaca diberi tips-tips parenting ala Mbak Ifa. Intinya, adalah hal yang mungkin bagi orang tua untuk membangun persahabatan dengan anak. Membangun persahabatan dengan anak itu penting dan binalah persahabatan dengan anak sejak dari mereka kecil. Karena masa kecil anak tidaklah lama. Percayakan? lebih detilnya, baca buku ini yaa.

Tuesday, January 10, 2012

Aisyah Yang Cerdas Yang Dicinta

image


Info Buku
Judul: Aisyah Yang Cerdas Yang Dicinta
Pengarang : Ahmad Ibnu Salim Baduwilan
Penerbit: Irsyad Baitus Salam
Tebal: 197 halaman

Buku ini membahas tentang pribadi Ummul Mu’minin, Aisyah ra. Kehidupannya dari ia belia sampai wafatnya. Sosoknya sebagai putri dari Abu Bakar dan istri dari Rasulullah saw. Ia merupakan sosok panutan bagi muslimah yang hidup dalam didikan Islam. Pernikahannya di usia dini membuatnya banyak berinteraksi dan mendapatkan ilmu dari Rasulullah saw. Oleh karena itu, tidak heran jika ia mempunyai pemahaman yang luas tentang Islam.
Kehidupannya membawa barakah bagi umat. Selain meriwayatkan banyak hadits dari Rasulullah, ia juga menjadi faktor pembawa manfaat dan kemudahan bagi umat Islam. Misalnya aja, ketika kalungnya hilang, dan orang2 mencarinya. Saat itu telah tiba waktu salat, tetapi tidak ada air karena mereka tidak bisa melakukan perjalanan karena masih mencari kalungnya Aisyah ra. Pada saat itu turunlah ayat tentang tayamum yang menghilangkan kesulitan yang dihadapi mereka.
Buku ini juga menjelaskan bagaimana sifat Aisyah ra sebagai seorang wanita, dari sifat cemburunya, ketaatan dan kedermawanannya, serta kapasitas ilmunya. Hal ini menyebabkan ia menjadi rujukan utama bagi kaum wanita dan banyak sahabat dalam mendalami ajaran Islam. Buku ini bagus dibaca oleh para muslimah.

Monday, January 2, 2012

Catatan Wanita Lajang…Dan Tersenyumlah Pada Dunia


Info Buku 
Judul: Catatan Wanita Lajang…Dan Tersenyumlah Pada Dunia
Pengarang : Azimah Rahayu, dkk
Penerbit: Syaamil
Tebal: 238 halaman

Buku ini ditulis oleh para muslimah lajang yang berusia matang tapi belum mendapat kesempatan untuk menggenapkan setengah diennya. Buku ini bagus dibaca baik bagi yang belum menikah ataupun yang sudah menikah. 

Bagi yang belum menikah, menurut saya pribadi banyak hikmah yang bisa diambil dari kisah mereka, untuk ‘busy while waiting’, maksudnya, tetaplah untuk mengisi waktu dengan kegiatan positif dalam masa penantian, belajar lebih banyak, tingkatkan keahlian. Kesilapan yang pernah dibuat oleh para penulis itu, moga dapat kita ambil hikmah dan berusaha untuk tidak kita lakukan. 

Sedangkan bagi yang sudah menikah, membaca buku ini menurut saya bisa sebagai sarana untuk meningkatkan rasa syukur karena telah menggenapkan setengah dien, disaat banyak muslimah2 lain yang belum ada kesempatan kesana. Ditambah lagi, (mungkin) bisa juga menumbuhkan rasa hormat dan lebih menghargai pasangan. 

Oya, saya sangat tertarik dengan tulisan M. Fauzil Adhim dalam kata pengantarnya di buku ini, ia menanggapi salah satu kondisi yang pernah dialami oleh seorang akhwat penulis, 
“Betapa banyak masalah yang sebenarnya tidak perlu menjadi masalah kalau saja komunikasi bisa berjalan dengan jujur, apa adanya, dan sedikit ada keberanian untuk hidup yang lebih baik….Tidak adakah jalan untuk berkomunikasi lebih baik? Kita kadang bersikap lebih ketat daripada syari’at, meski dalam perkara lain melonggarkan….Tidak selamanya perasaan yang muncul sebelum nikah itu terlarang. Bukankah Nabi saw. berkata, “Tidak ada yang tampak lebih indah bagi dua orang yang saling mencintai kecuali pernikahan?” Lam yura lil mutahaabaini illa an-nikah”.